Kesepianku adalah lamunan
Ketika Tuhan menghukumku
Airmatapun tak sudi menetes
Dari dua binar tatapn kosongku
Mungkin ia telah tersesat ….
Di lubuk hati perihku…..
Menjelma menjadi sesak didalam dadaku
Menjelma menjadi nafas helaan rasa lelahku…
Menjelma menjadi ratusan pon tembaga dikepalaku….
Kesepianku adalah lamunan………..
Akan tetap menjadi lamunan……….
Hanya dengan pulang lamunan kan hilang………….
Ketika Tuhan menghukumku
Airmatapun tak sudi menetes
Dari dua binar tatapn kosongku
Mungkin ia telah tersesat ….
Di lubuk hati perihku…..
Menjelma menjadi sesak didalam dadaku
Menjelma menjadi nafas helaan rasa lelahku…
Menjelma menjadi ratusan pon tembaga dikepalaku….
Kesepianku adalah lamunan………..
Akan tetap menjadi lamunan……….
Hanya dengan pulang lamunan kan hilang………….
R.S. 17/sept/07
aku mendiskusikan perih dengan malam
bercerita tentang kesedihan yang tak kunjung hilang
sejenak aku diam
kupungut lagi cerita seharian
coba ku ingat dan kembali kudiskusikan
pada malam gelap
yang dinginya semakin merapat di tubuhku
malam memberiku saran
dengan angin yang dinginkan hatiku
dan angin mengantarkan pesan
untuk sabar selalu
bercerita tentang kesedihan yang tak kunjung hilang
sejenak aku diam
kupungut lagi cerita seharian
coba ku ingat dan kembali kudiskusikan
pada malam gelap
yang dinginya semakin merapat di tubuhku
malam memberiku saran
dengan angin yang dinginkan hatiku
dan angin mengantarkan pesan
untuk sabar selalu
(masih di R.S 16/09/07 )
selamat datang pada ujung kemuraman sementara
pada satu lorong senyap yang ramai
lorong panjang berlantai putih
seputih hati bayi di selatan depanku termenung
dua kali pernah aku berada dalam dunia ini
dunia dengan ratusan lorong senyap yang ramai
dua kali pernah aku terlelap disini
lelap mataku tak pernah bisa melelapkan
pada satu lorong senyap yang ramai
lorong panjang berlantai putih
seputih hati bayi di selatan depanku termenung
dua kali pernah aku berada dalam dunia ini
dunia dengan ratusan lorong senyap yang ramai
dua kali pernah aku terlelap disini
lelap mataku tak pernah bisa melelapkan
hati dan fikiranku
terpasung lelah…….
terpasung dingin……
terpasung sepi…….
terpasung oleh beban yang terus berputar dikepala…..
aku masih tetap termenung…
menatap luas duaratus meter kebarat
dan terus terngiang difikirku
kapanku ucapkan selamat tinggal pada lorong senyap yang ramai ini
satu hari lagi….????
dua hari lagi….????
atau…ah…lamunanku terpecah olehtangis bayi di selatan depanku termenung…
terpasung lelah…….
terpasung dingin……
terpasung sepi…….
terpasung oleh beban yang terus berputar dikepala…..
aku masih tetap termenung…
menatap luas duaratus meter kebarat
dan terus terngiang difikirku
kapanku ucapkan selamat tinggal pada lorong senyap yang ramai ini
satu hari lagi….????
dua hari lagi….????
atau…ah…lamunanku terpecah olehtangis bayi di selatan depanku termenung…
R.S.wonosari (bangsal menur ruang 11 )14/09/07