Pelan dalam temaram,satu per satu menyelinap dalam,ritme yang berjalan sekian jam hanya berlalu dan membisu,tak ada suara-suara,tak ada kata yang berlarian diantara nada ,tawa hanya terdengar sekedarnya saja,terlihat hanya seperti pertanda masih ada yang terjaga,menjaga harapan-harapan untuk tetap berada ditempatnya,atau jika nanti harus berkemas untuk menyimpan harapan itu dalam-dalam.
Malam ini aku tak ragu menemanimu malamku ,sampai kau pulang,aku datang sendiri tanpa asap,tanpa secangkir pekat yang menjadi lambang tak tulusnya mataku menjagamu.Menit-menit tadi yang penuh kebisuan sudahlah lupakan.!! Biarkanlah tertiup waktu dan berlalu,lupakan dan biarkanlah terganti dengan teriakan- teriakan penuh semangat yang seiring dengan playlist ditelinga yang senantiasa menjadi doa-doa yang akan terlantunkan merenggut kebisuan,menebarkan keriaan dalam sudut ruang-ruang yang sempit ini,biarkanlah hati ini berpora,menyanyikan kedukaan,menari-nari dalam hitam dan putih semesta,biarkanlah kegilaan ini lepas bebas tanpa menghamba pada pembuluh-pembuluh hasrat yang selalu muncul di tiap hembusan nafas,biarkanlah nafas tetap bernafas seperti hakikatnya nafas,bukan bercampur dengan cinta yang hanya akan berlabuh setelah melewati sederetan birokrasi ideologi berwarna- warni..
Biarkanlah malam yang sepagi ini memberikan ruang pada kegilaan-kegilaan yang lama terpasung pada relung-relung. Jiwa yang bingung..
Jangan sedetik pun izinkan aku berhenti menziarahi ruang-ruang ini,karna ruang inilah yang selalu menerima membiarkan kegilaanku meruang..
Dan inilah altar kebahagiaan diujung malam..
Terima kasih Tuhan untuk pesta pora tanpa hura-hura
Terima kasih Tuhan untuk ruang yang terisi dengan energi positif
Terima kasih Tuhan untuk kesempatan berdiskusi sejenak diantara altar kebahagianMu
~Believe~
2015