EVERLASTING

By PANGGIH WIDODO - 10.37




Jadilah cantik dihatiku ,karna telah terlalu banyak yg terlalu cantik dimata ,menipu
Jadilah bait dalam tiap kata yang tertulis dalam buku kehidupanku sampai halaman terakhirku
Bukan pada apa yg kita punya saat ini,tapi pada apa yg selama ini telah kita jalani,dan abaikan semua ketakutan hari depan ,biarlah kita tetap tersenyum bersama  menjalani apa yang ada..

Aku mencintaimu dalam malam antara desah angin yg dingin ,
dan kabut pun pelan- pelan turun meninggalkan aku dan malam yang masih bercerita tentang rasa..
Haripun menjadi pagi,menghempaskan gelap disisi lain dunia,
kembali kupungut kata2 yang aku ceritakan dengan malam dan kembali kuceritakan pada matahari berharap dia mengerti..
aku masih akan berkata aku begitu mencintaimu dalam pagi, bersama embun yang mulai menghangat menjelang siang.
Aku cinta bukan karna malam dan menjelang siang berlalu seperti waktu,bukan karna siang dan menjelang malam membisu seperti batu...
"Aku bicara padamu bukan dalam manfaat dan guna aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan"
Bukan lagi dengan tangan terkepal dan nafas yang tak beraturan,aku ingin umpatanku terdengar merdu ,seperti desah angin mengajak daun dan ranting  bersuara dalam malam yg dingin dan sepi ,ketika semuanya terlelap dengan mimpi indahnya masing-masing biarlah kita ciptakan kenyataan kita berdua diantara mimpi-mimpi indah mereka..
Bukan lagi dengan nada yang keras dan intonasi  yang tinggi ,biarlah melebur seperti debur ombak yang pelan memeluk pasir,menghapus jejak yang mungkin perih dan dalam menjadikanya lembut lagi tak bersisa bekas luka.

Akupun merindukan Peri kecil yang bersayap,yg selalu khusyuk berdoa dikejauhan ,mendoakan tiap langkahku disini , karna dalam setiap doamu  ada harapan dan pengharapan yang dipersembahkan pada Tuhan dengan segenap ketulusan,
Akupun tahu sayap peri kecil itu ribuan kali patah ,terluka dalam malam-malam tanpa pengharapan ,namun aku selalu kembali dengan kelembutan,menelusup pelan diantara celah-celah lukamu membawa kesembuhan,merawat setiap luka yang tercipta dan menunggu peri kecil itu sampai kata maaf terbingkai lagi dalam Dirimu

Rasa ini bukan lagi sebuah sosok, namun sesuatu yang memberi napas, membawa kehidupan,penuh pengharapan dan ribuan bait doa yang selalu terucap seirama dengan denyut jantung yang ku punya.
Seperti apa yang pernah kukatakan padamu peri kecil Jalan kita memang sulit..terjal dan berliku,amarah kadang datang tak  terduga,seperti hujan yang datang tanpa mendung,seperti angin yang begitu cepat menjadi badai...itu semua kita lalui,kita jalani” masih ingatkah itu semua pernah terucap dengan ketulusan semuanya memang tak terduga ,tawa kita yang begitu keras terdengar pun bias tiba2 pecah menjadi tangis kemudian diam hening.

Kita tak harus kemana-mana ,tak harus mempunyai apa yang kadang kita harapkan bias menjadi jalan untuk mendapatkan kebahagiaan,biarlah kita diam sejenak menyatu dalam hening malam,melepaskan semua beban ,kebahagiaan itu ada dalam diri kita sendiri tak perlu kita cari ,kita tak perlu mencari apa-apa untuk dimiliki karena kita telah saling memiliki..

“Ingat dan ingin selalu ku ingat apa yang pernah kita jalani,apa yang telah kau beri untukku,ketakutanku,amarahmu,tangismu,senyummu,tawamu,nakalmu,keras kepalamu,egomu yang tinggi..NAMUN itu semua yang buatmu lain,itu semua yang buatku makin sayang,pertengkaran kita,caci maki,sumpah serapah,..semua begitu indah ketika aku mengingatnya malam ini,MUNGKIN ITU CARAMU MENYAYANGIKU....”

BELIEVE




  • Share:

You Might Also Like

0 komentar