Sejatinya aku memang terlalu liar untuk dipahami,
menepilah sejenak dan biarkan jiwamu beristirahat .
Beristirahat lebih lama pun tak apa ,jangan memaksakan berjibaku dengan debu
karna itupun semakin lama kan membunuhmu.
Bukan waktunya lagi kau nyalakan lagi api dalam embun diamku,
karna aku menyebutnya percuma.
bersabarlah dan biarkan waktu berlalu ,karna kelak waktu juga yang akan menjemputnya.
Biarkan walau sekarang langkah kaki berjalan pelan itu krna keadaan.
Mengertilah dan ikutilah,sampai nanti masaku akan bertemu lagi dengan masa mu..
bisa juga dibaca di
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/08/09/mengertilah-dan-beristirahatlah-484677.html#
menepilah sejenak dan biarkan jiwamu beristirahat .
Beristirahat lebih lama pun tak apa ,jangan memaksakan berjibaku dengan debu
karna itupun semakin lama kan membunuhmu.
Bukan waktunya lagi kau nyalakan lagi api dalam embun diamku,
karna aku menyebutnya percuma.
bersabarlah dan biarkan waktu berlalu ,karna kelak waktu juga yang akan menjemputnya.
Biarkan walau sekarang langkah kaki berjalan pelan itu krna keadaan.
Mengertilah dan ikutilah,sampai nanti masaku akan bertemu lagi dengan masa mu..
bisa juga dibaca di
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2012/08/09/mengertilah-dan-beristirahatlah-484677.html#
0 komentar